☃️ Hadits Yang Diriwayatkan Oleh Bukhari Dan Muslim

Dansaya melengkapi hal-hal yang memerlukan penentuan bunyi kata atau penjelasan makna yang samara dengan peringatan-peringatan yang sangat berharga. Dan jika saya berkata: "muttafaq alaih" pada akhir hadis maka maknanya hadis itu diriwayatkan oleh Al-Bukhari dan Muslim. Langkahlangkah Mengetahui Keshahihan Hadits. Jika suatu hadits tidak disebutkan info pen-takhrijnya (yaitu: tidak ada keterangan hadits riwayat) maka jangan sebarkan, jangan amalkan dan jangan yakini dulu. Kemudian tanya kepada ahli ilmu mengenai status haditsnya. Jika suatu hadits diriwayatkan oleh Imam Al Bukhari (dalam Shahih Bukhari demikianmerupakan matan (isi dari sebuah hadits) yang diriwayatkan oleh Imam Malik. Contoh lain, Imam Bukhari dan Imam Muslim meriwayatkan bahwa Rasulullah saw bersabda,"Masyarakat itu berserikat dalam tiga barang: air, padang gembalaan, dan api". 4 Sabda Rasul tersebut merupakan matan hadits yang diriwayatkan oleh kedua perawi Jikadiartikan dari kata dasarnya, maka pengertian hadits yaitu setiap goresan pena yang berasal dari perkataan atau pun percakapan Rasulullah Muhammad SAW. Dalam terminologi agama Islam sendiri, dijelaskan bahwa hadits merupakan setiap goresan pena yang melaporkan atau pun mencatat seluruh perkataan, perbuatan dan tingkah laris Nabi Muhammad SAW. Bukhari no. 305 dan Muslim, no. 1211) Karena haidh adalah darah tabiat, sesuai fitrah masing-masing, para wanita pun berbeda-beda keadaan haidhnya. "Ia harus bersedekah satu atau setengah dinar." (Diriwayatkan oleh Imam yang lima. Hadits ini sahih menurut Al-Hakim dan Ibnu Qaththan dan mawquf menurut lainnya). [HR. Abu Daud, no. 264 ShahihBukhari: Muslim Hadis-hadis yang diriwayatkan oleh 2 ahli Hadits Imam Bukhari dan Imam Muslim oleh: Al-Bayan Terbitan: (2008) Hadits Shahih Bukhari Muslim : Himpunan Hadits Tershahih yang diriwayatkan Oleh Bukhari dan Muslim oleh: BAQI, Muhammad Fu\'ad Abd al, et al. Terbitan: (2017) Haditsini juga diriwayatkan dalam Shahih Bukhari 4/181 no 3511 dan Sunan Tirmidzi 4/530 no 2268 dengan jalan dari Ibnu Syihab Az Zuhri dari Salim dari ayahnya secara marfu'. Az Zuhri memiliki mutaba'ah yaitu Hanzalah bin 'Abi Sufyan sebagaimana yang disebutkan dalam Shahih Muslim 4/2228 no 2905 dan Musnad Ahmad 2/40 no 2980 dengan jalan Hizbuttahrirtelah menyelewengkan hadits ini dan mereka telah mencampakan hadits yang diriwayatkan oleh al Bukhari dan Muslim yang sanadnya lebih kuat dari hadits pertama: Seseorang baru disebut mujtahid jika ia memiliki perbendaharaan yang cukup tentang ayat-ayat dan hadits-hadits yang berkaitan dengan hukum, mengetahui teks yang 'Amm Dalamhadits Syafa'at yang diriwayatkan, antara lain oleh Al-Bukhari dan Muslim, disebutkan, "Keluarkanlah dari neraka orang yang mengucapkan 'لا إله إلا الله' dan pada hatinya ada iman sebesar biji zarrah". Pertama hadis yang diriwayatkan Bukhari & Muslim dalam kitab shahihnya. Dan riwayat Bukhari - Muslim bisa disebut muttafaq 'alaih jika memenuhi 3 syarat, Disebutkan dalam kitab shahihnya. Jika diriwayat Bukhari di kitabnya yang lain, seperti kitab Adabul Mufrad, kitab Tarikh atau yang lainnya, maka tidak berlaku istilah muttafaq 'alaih. Jazakallahkhairan katsiran. wassalamu'alaikum. Assalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh, Ukuran umum keshahihan suatu hadits adalah bila perawinya memenuhi dua sifat utama, yaitu 'adil dan dhabith. Tapi mengapa kok Imam Bukhari dan Imam Muslim masih juga berbeda pendapat tentang keshahihan suatu hadits, maka penjelasannya demikian. 1. BerdasarkanSucipto (2012) dalam Halal dan Haram menurut Al-Ghazali dalam Kitab Mau'idhotil Mukminin, halal mempunyai dua pengertian menurut hukum syariat, yakni. kebolehan menggunakan benda-benda atau apa saja, seperti makanan, minuman, obat-obatan, dalam rangka memenuhi kebutuhan fisik; dan. kebolehan memanfaatkan, memakan, meminum, dan vac1rg. Ilustrasi hadis yang diriwayatkan Imam Muslim. Foto. dok. Masjid Pogung Dalangan di UnsplashKisah Hidup Imam Muslim dan Contoh Hadits yang DiriwayatkannyaIlustrasi biografi Imam Muslim. Foto. dok. Giammarco di Unsplashعن أبي هريرة رضي الله عنه أن النبي صلى الله عليه وسلم قال إذَا مَاتَ الإِنْسَانُ انْقَطَعَ عَمَلُهُ إلاَّ مِنْ ثَلاَثَةِ إِلاَّ مِنْ صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ، أَوْ عِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ، أَوْ وَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُArtinya Dari Abu Hurairah meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW. bersabda. “Apabila anak cucu Adam telah meninggal dunia maka terputuslah pahala amalnya. Kecuali tiga perkara, yaitu sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan anak shaleh yang mendoakannya.” MuslimIlustrasi hadis riwayat Imam Muslim. Foto. dok. Rawan Yasser di Unsplashإنَّمَا الأعمَال بالنِّيَّاتِ وإِنَّما لِكُلِّ امريءٍ ما نَوَى فَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ إلى اللهِ ورَسُولِهِ فهِجْرَتُهُ إلى اللهِ ورَسُوْلِهِ ومَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ لِدُنْيَا يُصِيْبُها أو امرأةٍ يَنْكِحُهَا فهِجْرَتُهُ إلى ما هَاجَرَ إليهِArtinya “Sesungguhnya setiap amalan tergantung pada niatnya. Setiap orang akan mendapatkan apa yang ia niatkan. Siapa yang hijrahnya karena Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya untuk Allah dan Rasul-Nya. Siapa yang hijrahnya karena mencari dunia atau karena wanita yang dinikahinya, maka hijrahnya kepada yang ia tuju.” HR. Bukhari dan Muslim [HR. Bukhari, no. 1 dan Muslim, no. 1907] RASULULLAH SAW telah berwasiat bahwa beliau meninggalkan dua hal yang apabila keduanya dijadikan pegangan, maka manusia selama hidupnya tidak akan tersesat. Dua hal itu adalah Al-Qur’an dan Hadis Nabi. Jika Quran sudah tidak diragukan lagi soal kesuciannya, bagaimana dengan hadist? Banyaknya hadis palsu yang beredar membuat para ahli hadis menyaringnya. Para ulama sepakat bahwa hadis yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim mempunyai kadar shahih atau kebenaran yang tinggi. Hal itu dikarenakan kedua imam tersebut telah melakukan penyaringan yang sangat ketat terhadap hadis-hadis yang beredar. Hadis yang diriwatkan oleh salah satu dari kedua imam itu saja sudah diakui oleh para ulama akan kebenarannya. Apalagi hadis yang diriwayatkan oleh Bukhari yang juga diriwatkan oleh Muslim, tentu tingkat kebenarannya lebih tinggi. Sehingga para ulama sepakat bahwa Hadis yang diriwayatkan oleh kedua imam itu benar-benar berasal dari perkataan Nabi. Adalah Al-Imam Al-Bukhari dan Al-Imam Muslim, dua orang ulama ahli hadits yang pertama kali menyusun kitab hadits yang hanya berisikan hadits-hadits shahih sesuai dengan syaratnya. Metode yang ditempuh dalam penyusunan kitab tersebut adalah dengan memilih periwayat-periwayat yang harus memenuhi persyaratan hadits shahih yaitu sanadnya bersambung sampai Rasulullah, dinukil dari periwayat yang takwa, kuat hafalannya, tidak mudah lupa, tidak ganjil menyelisihi hadits shahih yang lebih kuat dan tidak cacat. Adapun Al-Imam Al-Bukhari dalam penyusunan kitabnya menentukan persyaratan lagi yang lebih ketat. Diantaranya periwayat-periwayat rawi haruslah sejaman dan mendengar langsung dari rawi yang diambil hadits darinya. Kelebihan kitab Shahih Al-Bukhari adalah terdapat pengambilan hukum fiqih, perawinya lebih terpercaya dan memuat beberapa hikmah dimana unsur-unsur ini tidak ada pada Shahih Muslim. Jadi secara umum kitab Shahih Al-Bukhari lebih shahih dibanding kitab Shahih Muslim. Namun ada beberapa sanad dalam Shahih Muslim yang lebih kuat daripada sanad Shahih Al-Bukhari. Kiranya cukuplah kesepakatan umat ulama sesudah mereka akan keshahihan kedua kitab tersebut dan menilai keduanya kitab yang paling shahih setelah Al-Qur’an sebagai keistimewaan tersendiri. Kecuali golongan Syi’ahyang tidak mengakui keberadaan keduanya. Meskipun demikian Shahih Al-Bukhari dan Shahih Muslim tidaklah memuat semua hadits shahih sebagaimana yang dikatakan oleh Al-Imam Al-Bukhari. Beliau hanya memasukkan sekian ribu hadits karena khawatir kitabnya terlalu “besar” sehingga membosankan pembaca. Demikian juga Al-Imam Muslim, beliau menegaskan bahwa beliau hanya menyusun hadits-hadits yang disepakati keshahihannya. Masih banyak hadits shahih yang tidak masuk ke dalam kedua kitab tersebut. Al-Imam Al-Bukhari mengatakan hadits-hadits shahih yang beliau tinggalkan lebih banyak karena beliau menghafal hadits shahih dan hadits lemah. Sementara kitab Shahih Al-Bukhari sendiri memuat 4000 hadits shahih tanpa pengulangan dan 7275 hadits shahih dengan pengulangan. Sedangkan kitab Shahih Muslim memuat 4000 hadits shahih tanpa pengulangan dan hadits shahih dengan pengulangan. Lalu dimanakah kita bisa melacak hadits-hadits shahih lainnya yang lolos dari saringan Al-Imam Al-Bukhari dan Al-Imam Muslim? Kita dapat melacaknya di kitab-kitab hadits yang terkenal seperti Shahih Ibnu Khuzaimah, Shahih Ibnu Hibban, Kitab-kitab sunan yang empat, Mustadrak Al-Hakim, Sunan Al-Baihaqi, Sunan Ad-Daruquthni, dan lainnya. Meskipun demikian, para ulama setelah mereka terus meneliti akan keshahihan kitab-kitab ini terutama kitam Mustadrak Al-Hakim dan Sunan At-Tirmidzi yang -menurut para Ulama- penulisnya kurang ketat dalam menilai hadits gampang menilai shahih sebuah hadits. Wallahu a’lam. [] Sumber Quran dan Sunnah Apakah semua hadist Bukhari atau Muslim pasti shahih? Assalamu alaikum warahmatullahi wabarakatuh, Ada beberapa hal yang perlu dijelaskan terlebih dahulu agar tidak rancu dalam memahami duduk permasalahannya. Al-Imam Al-Bukhari adalah seorang muhaddits yang lahir tahun 810-896. Beliau banyak melakukan kritik hadits dan masterpiece beliau adalah kitab yang disebut dengan istilah Ash-Shahih. Orang biasa menyebutnya dengan shahih Bukhari. Judul lengkapnya adalah Jami’ Ash-Shahih Al-Musnad Al-Mukhtashar min Haditsi Rasulillah shallallahu alaihi wasallam wa sunanihi wa ayyamihi. Kitab yang berisi hadits secara terulang-ulang atau 4000 haditsbila tidak diulang-ulangini oleh semua ahli hadits diakui sebagai kitab yang sudah mengalami seleksi yang teramat ketat dan tidak main-main. Agar sebuah hadits bisa lolos seleksi ketat Al-Imam Bukhari dan tertulis di dalamnya, maka proses yang dialaminya menjadi sangat panjang. Misalnya, para perawi yang meriwayatkan hadits ini harus lolos seleksi yang teramat ketat. Karena Al-Bukhari menelusurinya dari ujung rambut sampai ujung kaki. Nyaris tidak ada seorang pun yang pernah berdusta yang akan dipakai hadits oleh beliau. Bahkan jangankah berdusta, sekedar berpakaian kurang sopan dan tidak selayaknya dalam pandangan masyarakat, sudah dinilai miring oleh beliau. Maka hadits-hadits yang diriwayatkan oleh orang tersebut pastilah mengalami diskualifikasi. Tidak masuk ke dalam jajaran hadits di dalam kitab beliau. Maka keshahihan semua hadits yang ada di dalam kitab As-Shahih yang disusun oleh Al-Bukhari telah menjadi ijma’ ulama sedunia. Bahkan kitab ini mendapat julukan kitab tershahih kedua setelah Al-Quran Al-Kariem. Kitab Karya Al-Bukhari Selain Ash-Shahih Namun yang jarang diketahui adalah ternyata Al-Imam Al-Bukhari punya karya hadits yang lain selain kitab Ash-Shahihnya. Di mana karya-karya itu memang memuat hadits, namun beliau sendiri tidak menjamin apakah hadits yang ada di dalam karyanya itu shahih atau tidak. Kalau beliau tidak menjamin, bukan berarti pasti tidak shahih. Tidak demikian cara kita memahaminya. Namun beliau tidak melakukan penyeleksian seperti ketika menyusun Ash-Shahih. Di antara kitab yang pernah ditulis oleh beliau adalah duakitab kecil yang diberi judul Raf’ul Yadain mengangkat kedua tangan dan Ashshalatu khalfal imam shalat di belakang imam. Kedua kitab ini cukup tipis, meski berisi hadits juga. Dan beliau tidak menjaminkan keshahihan hadits-hadits yang ada di dalamnya. Selain itu juga ada kitab Adabul Mufrad yang berisi sekitar1000-an hadits, di mana beliau pun tidak memberikan jaminan keshahihannya. Selain kitab hadits, ternyata Al-Imam Al-Bukhari juga seorang penulis sejarah. Dua kitab sejarah yang beliau susun adalah At-tarikh Al-Kabir dan At-Tarikh Ash-Shaghir. Keduanya sejak pertama kali ditulis, sama sekali tidak bicara tentang hadits nabawi. Kitab ini adalah kitab sejarah, jadi sama sekali bukan kitab hadits. Maka jangan berharap untuk mendapatkan hadits-hadits yang shahih sebagaimana yang kita dapat dari kitab Ash-Shahih. Kesimpulan Jadi semua hadits yang terdapat di dalam kitab Ash-Shahih dipastikan atau dijamin keshahihannya. Sedangkan bila tidak terdapat di dalamnya, meski pun ditulis oleh Al-Bukhari, belum tentu hadits itu shahih. Wallahu a’lam bishshawab, wassalamu alaikum warahmatullahi wabarakatuh, Ahmad Sarwat, Lc

hadits yang diriwayatkan oleh bukhari dan muslim