🦄 Faktor Yang Mempengaruhi Kerja Enzim Beserta Grafiknya
5Faktor Yang Mempengaruhi Kerja Enzim Beserta Penjelasannya lengkap. By hasbimutsani Posted on June 18, 2021. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kerja Enzim Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kerja Enzim - Sudah tahukah anda apa itu enzim? Enzim merupakan molekul [] Recent Posts.
G PEMBAHASAN. Enzyme merupakan suatu senyawa penting dalam metabolisme tubuh. Enzyme berperan dalam biokatalisator. Enzim merupakan senyawa yang tersusun atas protein sehingga enzyme ini memiliki sifat yang mirip dengan protein. Dalam praktikum ini enzim yang dipakai berupa enzim amylase yang dapat kita peroleh dari saliva atau air liur.
FaktorFaktor Yang Mempengaruhi Kerja Enzim. Berikut ini merupakan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kerja Enzim. 1. Temperatur (suhu) Enzim memiliki sifat termolabil, yang artinya aktivitas enzim selau dipengaruhi oleh suhu. Aktivitas tersebut akan terus meningkat sampai dengan batas suhu tertentu. Batas suhu dinamakan dengan suhu optimum
Faktoryang Mempengaruhi Enzim. Cara kerja pada enzim juga dipengaruhi oleh beberapa faktor, misalnya keadaan lingkungan seperti halnya dalam protein lain. Enzim akan mengalami gangguan kerja jika kondisinya tidak sesuai. Adapun beberapa faktor pada enzim yaitu meliputi: Temperatur. Faktor yang mempengaruhi enzim pertama ialah temperatur.
Faktorkedua adalah pH. Enzim akan berubah bentuknya dan menyebabkan denaturasi enzim bila kondisi asam dan basa di sekitar molekul berubah.Pada dasarnya, setiap enzim memiliki pH optimum. Ketiga adalah aktivator dan inhibitor. Dengan adanya molekul aktivator kerja enzim akan jauh lebih mudah. Sedangkan inhibitor adalah molekul yang menghambat
Faktoryang Memengaruhi Kerja Enzim. Seperti halnya protein yang lain, sifat enzim sangat dipengaruhi oleh kondisi lingkungannya. Kondisi yang tidak sesuai dapat menyebabkan kerja enzim terganggu. Berikut adalah beberapa faktor yang memengaruhi kerja enzim.
KerjaEnzim - Nah berdasarkan sifat-sifat protein yang dimilikinya kerja enzim dipengaruhi oleh 4 faktor, keempat faktor yang mempengaruhi kerja enzim tersebut diantaranya yaitu suhu atau temperature, pH "derajat keasaman", konsentrasi enzim dan substrat serta pengaruh zat penghambat "inhibitor", secara lengkap pengaruh dari keempat faktor tersebut dijelaskan sebagaimana berikut.
Kondisiyang tidak sesuai dapat menyebabkan kerja enzim terganggu. Berikut adalah beberapa faktor yang memengaruhi kerja enzim. 1) Temperatur. Enzim memiliki rentang temperatur tertentu agar dapat bereaksi dengan optimal. Pada temperatur yang tinggi, enzim akan rusak (terdenaturasi) sebagai sifat umum dari protein.
Ternyataada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kerja enzim. Mulai dari suhu, konsentrasi substrat, konsentrasi enzim, tingkat keasaman (pH), aktivator dan inhibitor. Untuk penjelasan lebih lanjut, mari disimak penjelasannya di bawah ini! 1. Suhu.
Faktorfaktor yang mempengaruhi kerja enzim adalah sebagai berikut: 1. Suhu. Kecepatan reaksi enzimatik akan meningkat sejalan dengan meningkatnya suhu sampai pada titik tertentu karena molekul substrat bergerak lebih cepat dan lebih sering bertumbuhkan dengan tempat sisi aktif. Namun, di luar suhu tersebut, laju reaksi enzimatik akan menurun
CaraKerja Enzim. Cara enzim bekerja adalah dengan membentuk senyawa enzim-substrat, kemudian menghasilkan suatu produk tanpa merubah senyawa enzim itu sendiri, setelah produk terbentuk maka enzim akan melepaskan diri untuk membentuk senyawa baru dengan substrat yang lain. Ada 2 (dua) cara kerja enzim : Komponen Enzim.
Postingankali ini kami akan membahas tentang faktor faktor yang mempengaruhi kerja enzim. Faktor-faktor tersebut adalah : temperature atau suhu, pH, Inhibitor and Aktivator, serta c ofactor. 1. Temperature atau suhu. Laju suatu reaksi kimia akan meningkat jika suhu dinaikkan karena kenaikan suhu akan meningkatkan pergerakan acak dari molekul
zDCvh. Faktor Yang Mempengaruhi Kerja Enzim Dan Kurva – Nah berdasarkan sifat-sifat protein yang dimilikinya kerja enzim dipengaruhi oleh 4 faktor, keempat faktor yang mempengaruhi kerja enzim tersebut diantaranya yaitu suhu atau temperature, pH “derajat keasaman”, konsentrasi enzim dan substrat serta pengaruh zat penghambat “inhibitor”, secara lengkap pengaruh dari keempat faktor tersebut dijelaskan sebagaimana berikut. Pengertian EnzimJenis Dan Fungsi Enzim Pencernaan ManusiaAmilaseMaltaseLaktaseLipaseProteaseSukraseFaktor Yang Mempengaruhi Kerja EnzimPengaruh TemperaturPengaruh pHPengaruh Konsentrasi Substrat Dan EnzimPengaruh InhibitorInhibitor KompetitifInhibitor Non Kompetitif Pengertian Enzim Enzim adalah sejenis protein yang ditemukan di dalam sel. Enzim membuat reaksi kimia dalam tubuh. Fungsi enzim di dalam tubuh sangat penting, yaitu membangun otot, menghancurkan racun, dan memecah partikel makanan selama proses pencernaan. Enzim diproduksi secara alami di dalam tubuh. Misalnya, enzim diperlukan untuk fungsi sistem pencernaan yang tepat. Enzim pencernaan sebagian besar diproduksi di pankreas, lambung, dan usus kecil. Namun, kelenjar ludah juga menghasilkan enzim pencernaan untuk memecah molekul makanan saat kamu mengunyah. Seseorang juga bisa mengonsumsi enzim dalam bentuk pil jika mengalami masalah pencernaan tertentu. Jenis Dan Fungsi Enzim Pencernaan Manusia Dari jenis-jenis enzim pencernaan yang berbeda menargetkan nutrisi tertentu, memecahnya menjadi bentuk yang akhirnya bisa diserap. Jenis dan fungsi enzim pencernaan yang paling penting adalah Amilase Amilase penting untuk pencernaan karbohidrat. Ia memecah pati menjadi gula. Amilase disekresikan oleh kelenjar ludah dan pankreas. Pengukuran kadar amilase dalam darah terkadang digunakan sebagai bantuan dalam mendiagnosis berbagai penyakit pankreas atau saluran pencernaan lainnya. Tingkat amilase yang tinggi dalam darah bisa mengindikasikan saluran pankreas yang tersumbat atau terluka, kanker pankreas, atau pankreas akut, peradangan pankreas secara tiba-tiba. Kadar amilase yang rendah bisa mengindikasikan pankreatitis kronis atau penyakit hati. Maltase Maltase disekresikan oleh usus kecil dan bertanggung jawab untuk memecah maltosa gula malt menjadi glukosa gula sederhana yang digunakan tubuh sebagai energi. Selama pencernaan, pati sebagian diubah menjadi maltosa oleh amilase. Maltase kemudian mengubah maltosa menjadi glukosa yang digunakan oleh tubuh atau disimpan di hati sebagai glikogen untuk digunakan di masa mendatang. Laktase Laktase adalah jenis enzim yang memecah laktosa, gula yang ditemukan dalam produk susu, menjadi gula sederhana glukosa dan galaktosa. Laktase diproduksi oleh sel-sel yang dikenal sebagai enterosit yang melapisi saluran usus. Laktosa yang tidak diserap mengalami fermentasi oleh bakteri dan bisa menyebabkan gangguan gas dan usus. Lipase Lipase berfungsi memecah lemak menjadi asam lemak dan gliserol alkohol gula sederhana. Lipase diproduksi dalam jumlah kecil oleh mulut dan perut, dan dalam jumlah yang lebih besar oleh pankreas. Protease Enzim ini juga disebut peptidase, enzim proteolitik, atau proteinase. Fungsi enzim pencernaan ini memecah protein menjadi asam amino. Selain itu, mereka berperan dalam berbagai proses tubuh, termasuk pembelahan sel, pembekuan darah, dan fungsi kekebalan tubuh. Sukrase Sukrase disekresikan oleh usus kecil, di mana ia memecah sukrosa menjadi fruktosa dan glukosa, gula sederhana yang bisa diserap tubuh. Sukrase ditemukan di sepanjang vili usus, tonjolan kecil seperti rambut yang melapisi usus dan membawa nutrisi ke dalam aliran darah. Enzim sangat penting untuk kesehatan tubuh. Selain diproduksi secara alami oleh tubuh, kamu bisa memperoleh enzim dari buah-buahan, sayuran, dan makanan lainnya. Enzim juga tersedia dalam bentuk suplemen. Jika tubuh kamu dalam kondisi kesehatan yang baik, cukup jalani pola makan sehat yang seimbang. Hindari mengonsumsi suplemen enzim hanya agar ingin menjadi lebih sehat. Hal itu justru berdampak buruk pada metabolisme. Faktor Yang Mempengaruhi Kerja Enzim Adapun faktor yang mempengaruhi kerja enzim sebagai berikut Pengaruh Temperatur Karena enzim merupakan zat yang tersusun atas protein, maka enzim juga memiliki sifat thermolabil atau sifat mudah rusak karena pengaruh suhu. Oleh karena itu suhu atau temperature termasuk salah satu faktor yang mempengaruhi kerja enzim. Suhu terlalu tinggi akan membuat enzim mengalami denaturasi protein atau kerusakan, sementara suhu yang terlalu rendah akan membuat reaksi kerja enzim terhambat. Dan masing-masing enzim memiliki suhu optimum yang berbeda, akan tetapi rata-rata enzim dapat bekerja pada suhu optimum antara 30 sd 40 derajat celcius. Umumnya enzim tidak akan menunjukan reaksi jika suhu disekitarnya turun hingga 0 derajat celcius. Akan tetapi pada suhu ini enzim tidak akan rusak, ia akan bekerja dan aktif kembali jika suhu telah normal. Enzim baru akan rusak jika terkena pengaruh temperature yang tinggi. Enzim rusak bila kondisi suhu disekitarnya mencapai 60 derajat celcius, secara sederhana, pengaruh suhu terhadap kerja enzim. Pengaruh pH Selain suhu pH juga termasuk salah satu faktor yang mempengaruhi kerja enzim, perubahan pH pada lingkungan sekitar enzim akan membuat perubahan asam amino kunci di sisi aktif enzim. Hal ini membuat sisi aktif enzim terhalang untuk dapat bergabung dengan substrat pH optimum yang diperlukan masing-masing enzim mempunyai kisaran yang berbeda, tergantung dari jenis enzimnya, secara sederhana grafik pengaruh pH terhadap laju reaksi enzim. Pengaruh Konsentrasi Substrat Dan Enzim Reaksi kerja enzim dapat optimum jika perbandingan antara konsentrasi subnstrat dan enzim berada dalam jumlah yang seimbang. Bila jumlah enzim lebih sedikit disbanding jumlah substratnya, maka rekasi hanya akan berjalan lambat sehingga ada beberapa substrat yang tidak terkatalisasi. Sementara bila jumlah enzim lebih banyak dibanding jumlah substratnya, maka reaksi akan berjalan sangat cepat. Secara sederhana pengaruh konsentrasi sebagai faktor yang mempengaruhi kerja enzim. Pengaruh Inhibitor Laju reaksi enzim sebagai biokatalisator suatu substrat juga dipengaruhi adanya zat penghambat atau inhibitor. Bila inhibitor ditambahkan atau muncul dalam lingkungan reaksi, maka kecepatan kerja enzim akan menurun. Cara kerja inhibitor ini ialah dengan membentuk ikatan kompleks enzim-inhibitor yang masih mampu atau tidak mampu bereaksi dengan substratnya. Secara umum ada 2 jenis inhibitor dalam faktor yang mempengaruhi kerja enzim, keduanya yaitu inhibitor kompetitif dan inhibitor non kompetitif. Inhibitor Kompetitif Inhibitor kompetitif adalah inhibitor yang mempunyai susunan mirip bersama substrat. Oleh karenanya, pada inhibitor dan substrat bakal saling bersaing di dalam jalankan ikatan dan berhimpun bersama sisi aktif enzim. Bila inhibitor yang lebih dulu berikatan, maka substrat tidak bakal terkatalis, begitupun sebaliknya Inhibitor Non Kompetitif Inhibitor non kompetitif adalah inhibitor yang jika udah jalankan ikatan terhadap suatu anggota enzim bisa merubah sisi aktif enzim menjadi tidak cocok bersama susunan substrat. Semoga dengan adanya ulasan tersebut mengenai Faktor Yang Mempengaruhi Kerja Enzim Dan Kurva Pengaruhnya dapat menambah wawasan dan pengetahuan kalian semua,, terima kasih banyak atas kunjungannya.
Faktor Yang Mempengaruhi Kerja Enzim – Enzim adalah suatu protein dimana bertindak sebagai katalis serta bertanggung jawab untuk laju dan kekhususan yang tinggi dari satu maupun lebih reaksi biokimia intraselular dan ekstraselular. Enzim bekerja dengan membentuk kompleks enzim substrat, dengan begitu reaksi enzim selalu bolak – balik. Hampir seluruh enzim ialah protein globular dimana terdiri atas polipeptide tunggal maupun dua atau lebih polipeptide dimana diikat bersama dalam struktur kuarternari oleh ikatan non-kovalen. Ini disebabkan oleh konfigurasi tiga dimensi dimana ada dalam larutan, enzim – enzim bertindak terhadap molekul – molekul lain substrat, serta mengkatalis satu tipe namun tidak harus satu reaksi kimia. 1. Suhu / Temperatur Enzim bersifat termolabil, dimana artinya seluruh aktivitas enzim dipengaruhi oleh suhu. Aktivitas enzim akan terus meningkat sampai dengan batas suhu tertentu, dimana batas suhu tersebut dinamakan suhu optimum. Seandainya enzim berada di bawah suhu optimum, maka kerja enzim akan terhambat. Enzim pada suhu 0oC maupun di bawahnya bersifat nonaktif, akan tetapi pada suhu tersebut enzim tidak rusak. Kenaikan suhu bisa meningkatkan akivitas enzim. Namun, saat suhu melebihi batas optimum enzim bisa mengalami denaturasi / kerusakan. Hal tersebut akan mengakibatkan enzim tidak bisa berfungsi sebagai katalis lagi. Baca Juga Jaringan Penyokong Seperti contoh, enzim manusia mempunyai suhu optimum 35oC – 40oC, enzim pada bakteri yang hidup di air panas mempunyai suhu optimum 70oC maupun lebih. 2. Derajat Keasaman / pH Molekul enzim biasanya ialah protein globular, dimana bentuk dan fungsinya bisa dipengaruhi oleh perubahan pH pada cairan di sekitarnya, enzim mempunyai pH optimum yang bisa bersifat basa maupun asam. Sebagian besar enzim mempunyai pH optimum antara 6 – 8. Perubahan pH akan mengakibatkan sisi aktif enzim yang berubah keefektifannya didalam membentuk kompleks enzim substrat, sehingga bisa menghalangi terikatnya substrat pada sisi aktif enzim. Selain itu, perubahan pH juga mengakibatkan proses denaturasi atau kerusakan terhadap enzim. Denaturasi oleh pH yang ekstrim umumnya bersifat bolak – balik, namun tidak bolak – balik pada denaturasi yang terjadi karena suhu panas. Dengan peningkatan suhu, maka akan meningkatkan laju tumpukan antara enzim dengan molekul substrat, sehingga nanti akan meningkatkan laju pembentukan kompleks enzim substrat dan juga meningkatkan kecepetan reaksinya. Hal ini bertentangan dengan peningkatan denaturasi enzim terhadap suhu optimum karena reaksi tersebut teralampaui. Akhirnya reaksi itu berhenti, kadang – kadang hanya pada temperatur lebih dari 100oC. Sebagai contoh, enzim ptialin di mulut hanya bisa bekerja pada pH netral, enzim pepsin di lambung bekerja pada pH asam, sebaliknya enzim tripsin di usus bekerja pada pH basa. 3. Konsentrasi Enzim / Substrat Semakin besar konsentrasi, maka akan meningkatkan kecepatan reaksi. Peningkatan kecepatan reaksi akan terus bertambah sehingga tercapai kecepatan konstan, yaitu jika seluruh substrat telah terikat oleh enzim. Dengan begitu, konsentrasi enzim berbanding lurus terhadap kecepatan reaksi. Bertambahnya konsentrasi substrat pada suatu reaksi akan meningkatkan kecepatan reaksi, saat jumlah enzim pada reaksi itu tetap. Tetapi, saat seluruh sisi aktif enzim sedang bekerja, penambahan konsentrasi substrat tidak bisa meningkatkan kecepatan reaksi. Dengan begitu, akan menunjukkan jika kecepatan reaksi sudah mencapai titik maksimum. Peningkatan kecepatan reaksi akan terus bertambah hingga tercapai kecepatan konstan yaitu jika seluruh enzim mengikat substrat. Pada tiap saat, proporsi molekul – molekul enzim dimana terikat pada substrat, maka akan tergantung pada konsentrasi substratnya. Karena konsentrasi meningkat, kecepatan awal dari reaksi Vo disaat penambahan enzim akan meningkat sampai dengan nilai maksimum, Vmax, pada tingkat substrat, enzim ini dikatakan jenuh semua sisi aktif maksimum, dan penambahan jumlah substrat tidak akan menaikkan Vo. Nilai konsentrasi substrat pada saat Vo = ½ Vmax dikenal dengan tetapan MICHAELS Km dimana untuk reaksi substrat-enzim. Rendahnya nilai Km akan menunjukkan afinitas tinggi atas enzim untuk substratnya. Beberapa enzim seperti contoh aspartase yang hanya akan mengikat satu molekul substrat dimana begitu khusus dikarenakan enzim yang lain dapat mengikat berbagai substrat lain, khusus untuk enzim tersebut seperti seluruh ikatan peptida terminal pada kasus eksopeptidase. Perbedaan tersebut muncul atas derajat stereospesifitas enzimnya, dimana banyak yang membutuhkan gugus prostetik menempel maupun koenzim yang dapat melebur untuk melaksanakan kegiatan aktivitasnya. Pada enzim – enzim tersebut komponen proteinnya dikenal sebagai apoenzim dan seluruh kompleks enzim kofaktor fungsional dikenal dengan holoenzim. 4. Zat – Zat Penggiat / Aktivator Aktivator adalah suatu zat atau molekul, dimana berfungsi untuk memacu maupun mempercepat reaksi enzim. Seperti contoh dari aktivator ialah garam- garam dari logam alkali pada kondisi encer 2% – 5%, serta ion logam seperti Ca, Mg, Ni, Mn, dan Cl. Hal ini juga ialah suatu Faktor yang Mempengaruhi Kerja Enzim. Baca Juga Fungsi Sitoplasma 5. Zat – Zat Penghambat / Inhibitor Inhibitor adalah suatu molekul yang bisa menghambat aktivitas enzim. Zat ini dapat dibedakan menjadi dua macam inhibitor enzim, yaitu inhibitor kompetitif dengan inhibitor nonkompetitif. Inhibitor Kompetitif Inhibitor kompetitif inhibitor irreversible adalah suatu molekul penghambat kerja enzim dimana bekerja dengan cara bersaing terhadap sisi aktif enzim. Inhibitor kompetitif inhibitor irreversible berkaitan dengan secara kuat pada sisi aktif enzim, nah pengikatan ini berlangsung secara bolak – balik sehingga persentase penghambatan untuk tingkat inhibitor yang tetap menjadi berkurang saat substratnya ditambah. Jadi, inhibitor kompetitif ini bisa dihilangkan dengan cara menambah konsentrasi substrat. Seperti contoh yang begitu penting dari pengikatan ini ialah dengan melibatkan enzim yang berlimpah, ribulose bifosfat karboksilase, enzim penambat CO2 terhadap C3 fotosintesis dan terhadap proses ini molekul – molekul O2. Dengan begitu akan bersaing dengan molekul – molekul CO2 dimana untuk sisi aktif serta contoh lainnya adalah sianida dimana terlarut dalam darah bersaing dengan oksigen dimana demi berikatan terhadap sisi aktif hemoglobin. Inhibitor Nonkompetitif Inhibitor yang terikat pada sisi alosetrik enzim atau selain sisi aktif enzim disebut inhibitor nonkompetitif. Inhibitor nonkompetitif merupakan suatu molekul penghambat kerja enzim dimana bekerja dengan cara melekatkan diri pada luar sisi aktif enzim, yang bisa menyebabkan sisi aktif enzim berubah serta tidak bisa berfungsi lagi. Sehingga substrat tidak bisa berikatan dengan sisi aktif enzim. Inhibitor ini tidak bisa dihilangkan meskipun dengan menambahkan substrat. Contoh inhibitor nonkompetitif ialah Ag+, Hg2+, dan Pb2+. Baca Juga Vegetasi Adalah Apa yang dimaksud enzim ?Enzim adalah suatu protein dimana bertindak sebagai katalis serta bertanggung jawab untuk laju dan kekhususan yang tinggi dari satu maupun lebih reaksi biokimia intraselular dan ekstraselular Mengapa enzim bekerja secara spesifik ?Karena tiap enzim mempunyai sisi aktif dimana sesuai hanya dengan satu jenis substrat, berarti setiap enzim hanya bisa bekerja pada satu substrat dimana yang cocok dengan sisi aktifnya. Bagaimana susunan pada enzim ?Enzim tersusun atas dua bagian, yaitu 1. Apoenzim2. Gugus prostetik Demikianlah pembahasan artikel Faktor Yang Mempengaruhi Kerja Enzim ini, semoga bermanfaat dan menjadi ilmu pengetahuan baru bagi para pembaca.
Home » Kongkow » Materi » 6 Faktor yang Mempengaruhi Kerja Enzim dan Kurva Pengaruhnya - Kamis, 12 Desember 2019 1434 WIB Berdasarkan sifat-sifat protein yang dimilikinya, kerja enzim dipengaruhi oleh 4 faktor. Keempat faktor yang mempengaruhi kerja enzim tersebut, di antaranya yaitu suhu atau temperatur, pH derajat keasaman, konsentrasi enzim dan substrat, serta pengaruh zat penghambat inhibitor. Secara lengkap pengaruh dari keempat faktor tersebut beserta grafiknya dijelaskan sebagaimana berikut. 1. Pengaruh Temperatur Karena enzim adalah zat yang tersusun atas protein, maka enzim juga memiliki sifat thermolabil atau sifat mudah rusak karena pengaruh suhu. Oleh karena itu, suhu atau temperatur termasuk salah satu faktor yang mempengaruhi kerja enzim. Suhu terlalu tinggi akan membuat enzim mengalami denaturasi protein atau kerusakan, sementara suhu yang terlalu rendah akan membuat reaksi kerja enzim terhambat. Masing-masing enzim memiliki suhu optimum yang berbeda. Akan tetapi, rata-rata enzim dapat bekerja pada suhu optimum antara 30 sd 40 derajat Celcius. Umumnya enzim tidak akan menunjukan reaksi jika suhu di sekitarnya turun hingga 0 derajat Celcius. Akan tetapi, pada suhu ini enzim tidak akan rusak. Ia akan bekerja dan aktif kembali jika suhu telah normal. Enzim baru akan rusak jika terkena pengaruh temperatur yang tinggi. Enzim rusak bila kondisi suhu disekitarnya mencapai 60 derajat Celcius. Secara sederhana, pengaruh suhu terhadap kerja enzim dapat dilihat pada gambar atau grafik di bawah ini! Baca Juga Sifat-sifat Enzim dan Penjelasannya Enzim Pengertian, Struktur, Klasifikasi, dan Komponen Penyusun Enzim Pengertian dan Macam-macam Inhibitor Enzim 2. Pengaruh pH Selain suhu, pH juga termasuk salah satu faktor yang mempengaruhi kerja enzim. Perubahan pH pada lingkungan sekitar enzim akan membuat perubahan asam amino kunci di sisi aktif enzim. Hal ini membuat sisi aktif enzim terhalangi untuk dapat bergabung dengan substrat. pH optimum yang diperlukan masing-masing enzim mempunyai kisaran yang berbeda, tergantung dari jenis enzimnya. Secara sederhana, grafik pengaruh pH terhadap laju reaksi enzim dapat dilihat pada gambar di samping. 3. Pengaruh Konsentrasi Substrat dan Enzim Reaksi kerja enzim dapat optimum jika perbandingan antara konsentrasi substrat dan enzim berada dalam jumlah yang seimbang. Bila jumlah enzim lebih sedikit dibanding jumlah substratnya, maka reaksi hanya akan berjalan lambat sehingga ada beberapa substrat yang tidak terkatalisasi. Sementara, bila jumlah enzim lebih banyak dibanding jumlah substratnya, maka reaksi akan berjalan sangat cepat. Secara sederhana, pengaruh konsentrasi sebagai faktor yang mempengaruhi kerja enzim dapat dilihat pada grafik di bawah ini. 4. Pengaruh Inhibitor Laju reaksi enzim sebagai biokatalisator suatu substrat juga dipengaruhi adanya zat penghambat atau inhibitor. Bila inhibitor ditambahkan atau muncul dalam lingkungan reaksi, maka kecepatan kerja enzim akan menurun. Cara kerja inhibitor ini adalah dengan membentuk ikatan kompleks enzim-nhibitor yang masih mampu atau tidak mampu bereaksi dengan substratnya. Secara umum, ada 2 jenis inhibitor dalam faktor yang mempengaruhi kerja enzim. Keduanya yaitu inhibitor kompetitif dan inhibitor non kompetitif. a. Inhibitor kompetitif Inhibitor kompetitif adalah inhibitor yang mempunyai struktur mirip dengan substrat. Oleh karenanya, antara inhibitor dan substrat akan saling bersaing dalam melakukan ikatan dan bergabung dengan sisi aktif enzim. Bila inhibitor yang lebih dulu berikatan, maka substrat tidak akan terkatalis, begitupun sebaliknya. Untuk lebih jelasnya, perhatikan gambar ilustrasi mekanisme penghambatan oleh inhibitor kompetitif pada gambar di bawah ini. b. Inhibitor non kompetitif Inhibitor non kompetitif adalah inhibitor yang jika telah melakukan ikatan pada suatu bagian enzim mampu mengubah sisi aktif enzim menjadi tidak sesuai dengan struktur substrat. Untuk lebih jelasnya, perhatikan gambar ilustrasi mekanisme penghambatan oleh inhibitor non kompetitif pada gambar di atas. Nah, demikianlah penjelasan mengenai 4 faktor yang mempengaruhi kerja enzim lengkap dengan penjelasan dan grafiknya. Semoga dapat bermanfaat dan menambah kekayaan wawasan Anda dalam sub bab metabolisme di pelajaran biologi ini. Silakan lanjutkan pembahasan Anda dengan membaca artikel selanjutnya yaitu mengenai cara kerja enzim menurut teori lock and key. Artikel Terkait Saat Gibran Menjual Barang dengan Harga Rp Gibran untung 20% dari Harga Beli. Berapa Harga Barang Tersebut? Dalam Sehari Kuli Bangunan Bekerja Sebanyak 9 jam. Setiap Minggu Dia Bekerja 5 hari Dengan Upah Hitunglah Luas Permukaan Tabung yang Berdiameter 28 cm dan Tinggi 12 cm! Sebuah Kemasan Berbentuk Tabung dengan Jari-jari alas adalah 14 cm. Jika Tinggi Tabung 15 cm, Tentukan Luas Permukaan Tabung Tersebut! Edo Memiliki Mainan Berbahan Kayu Halus Berbentuk Limas Segitiga. Tinggi Mainan Itu 24 cm, Alasnya Berbentuk Segitiga Siku-siku Hitunglah Volume Seperempat Bola dengan Jari-jari 10 cm Seorang Anak Akan Mengambil Sebuah Layang-layang yang Tersangkut di Atas Sebuah Tembok yang Berbatasan Langsung dengan Sebuah Kali Jika Diketahui Panjang Rusuk Kubus Seluruhnya 72 cm, Maka Volume Kubus Tersebut Adalah? Sebuah Bak Berbentuk Kubus dengan Panjang Sisi 7 dm Berisi 320 liter air. Agar Bak Tersebut Penuh Hitunglah Volume Kerucut Terbesar yang Dapat Dimasukkan ke dalam Kubus dengan Panjang Sisi 24 cm Cari Artikel Lainnya
faktor yang mempengaruhi kerja enzim beserta grafiknya